""munculkan lah kelebihan mu biar tau apa yang dimaksud hidup,
cap lah diri ini sebagai orang yang optimis biar tercipta tujuan hidup"

Kamis, 23 September 2010

transportasi masal (kereta api)

Fasilitas transportasi yang telah kita nikmati bukan semata-mata untuk sekedar menjadi pelengkap dalam suatu kegiatan kemasyarakatan maupun kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah, akan tetapi juga sebagai tolok ukur kesejahteraan bangsa dan kemasyhuran negara. Masyarakat memang menjadi target utama dalam konsumsi jasa transportasi yang ada, akan tetapi masyrakat juga menjadi salah satu aspek adanya kemajuan transportasi yang ada. Dalam konteks kereta api, yang selalu menjadi andalan masyarakat menjadi suatu hal yang lumrah jika beberapa hal negatif yang ada yang juga disebabkan oleh masyarakat sendiri. Kereta api yang selama ini menjadi andalan masyarakat menengah ke bawah selalu ada kendala dalam teknis dan perawatan yang seringkali menjadi hal utama kecelakaan dan hal buruk lain.
Peningkatan mutu transportasi harus menjadi aspek utama dalam program pembangunan yang berkelanjutan. Sehingga negara ini bisa menjadi negara yang baik di mata dunia. Karena, fasilitas yang bermutu baik adalah cerminan negara yang baik pula.
Karena semua itu apabila pelayanan transport kereta api itu sangat baik,mungkin banyak orang dikalangan ekonomi keatas akan selalu menggunakan fasilitas yang disediakan oleh negara ini dan mereka juga mungkin akan membatasi menggunakan mobil-mobil pribadi yang begitu banyaknya diindonesia yang bikin kemacetan,polusi udara.dan sebagainya,karena kita tahu kereta api itu adalah angkutan masal yang irit mengeluarkan polusi udara.
saran dalam upaya peningkatan kereta
.Peningkatan mutu pelayanan kereta api supaya masyarakat yang terutama kalangan menengah-atas bisa menggunakan kereta api agar jangan mereka memakai mobil yang selalu menjadi faktor kemacetan di jalan raya;
.Membangun akses cepat dan mudah terjangkau bagi masyarakat;
.Publikasi yang dapat mengubah cara pandang masyarakat akan kereta api yang selalu menjadi momok buruk bagi bidang transportasi darat;
.Perhatian serius dari pemerintah dalam pengelolaan kereta api sebagi andalan transportasi darat.

saran – saran yang telah diutarakan di harap menjadi suatu acuan penting dan bersifat membangun bagi kemajuan dan perkembangan perkeretaapian di Indonesia.

PEMBATASAN KENDARAAN UNTUK MENGURANGI KEMACETAN JAKARTA

Kemacetan di ibukota DKI Jakarta tidak dapat dihindari, terutama pada titik-titik persimpangan baik di jalan-jalan protokol hingga di jalan lingkungan. Semakin hari, kemacetan di Jakarta semakin parah. Menurut sebuah penelitian, kemacetan tersebut membuat masyarakat Jakarta mengalami kerugian hingga Rp 48 triliun per tahun (Detik News, 26 Nop 2008). Puncak kemacetan diperkirakan terjadi pada jam sibuk di pagi hari (sekitar pukul 6.30-9.00 WIB) dan sore hari (sekitar pukul 16.30-19.30 WIB). Kemacetan ini mengakibatkan stres yang tinggi pada pengguna jalan, meningkatnya polusi udara kota, hingga terganggunya kegiatan bisnis.
Dalam catatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta tahun 2007, terdapat 77 lokasi kemacetan pada ruas-ruas persimpangan jalan utama. Pada jam puncak kemacetan, kecepatan rata-rata bus kota hanya mencapai 10-25 km/jam untuk pagi hari dan 7-24 km/jam pada sore hari. Pada tahun 2000, diperkirakan jumlah perjalanan penumpang per hari mencapai 8,4 juta orang, dimana sebanyak 49,7% penumpang menggunakan angkutan umum bus kota, 26% menggunakan kendaraan pribadi, 19,3% menggunakan sepeda motor; dan 4% menggunakan jenis kendaraan lainnya. Hanya 1% saja yang memanfaatkan moda kereta rel listrik/kereta api.
Bila dilihat dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI Jakarta tahun 2010 (pasal 19, ayat 2), menyebutkan bahwa tujuan pengembangan sistem transportasi diarahkan pada komponen-komponen:
1. Tersusunnya suatu jaringan sistem transportasi yang efisien & efektif;
2. Meningkatnya kelancaran lalu-lintas dan angkutan;
3. Terselenggaranya pelayanan angkutan yang aman, tertib, nyaman, teratur, lancar dan efisien;
4. Terselenggaranya pelayanan angkutan barang yang sesuai dengan perkembangan sarana angkutan dan
teknologi transportasi angkutan barang;
5. Meningkatnya keterpaduan baik antara sistem angkutan laut, udara dan darat maupun antar moda angkutan darat; dan
6. Meningkatnya disiplin masyarakat pengguna jalan & pengguna angkutan.
Tahun 2010 tinggal satu tahun ke depan jauhnya. Apakah kondisi ideal seperti yang diharapkan dalam RTRW DKI Jakarta ini dapat tercapai seperti yang diharapkan?
Permasalahan kemacetan di Jakarta tidak terlepas dari akar permasalahan transportasi yaitu yang dikarenakan tidak terkendalinya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Jakarta, serta buruknya pelayanan sistem angkutan umum yang ada saat ini. Jumlah kendaraan bermotor saat ini jauh melebihi kapasitas jalan yang ada. Menurut data Polda Metro Jaya, penambahan mobil baru di Jakarta rata-rata 250 unit per hari, sedangkan sepeda motor mencapai 1.250 unit per hari. Pada tahun 2007, jumlah kendaraan yang melaju di jalanan Jakarta yang panjangnya hanya 5.621,5 km mencapai 4 juta unit per hari. Rata-rata pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor dalam lima tahun terakhir mencapai 9,5% per tahun, sedangkan pertumbuhan panjang jalan hanya 0,1% per tahun. Ini berarti bahwa dalam beberapa tahun ke depan, jalan di Jakarta akan tidak mampu menampung luapan jumlah kendaraan yang terus tumbuh melebihi panjang jalan yang ada. Melihat kondisi ini, maka perlulah ada pembatasan jumlah kendaraan yang melalui jalan-jalan di Jakarta agar tidak melebihi kapasitas yang mampu ditampungnya.