""munculkan lah kelebihan mu biar tau apa yang dimaksud hidup,
cap lah diri ini sebagai orang yang optimis biar tercipta tujuan hidup"

Kamis, 20 Mei 2010

Mungkinkah SBY Mendikte Peserta Kongres Demokrat?

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan membuka Kongres II Partai Demokrat di Hotel Mason Pine, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (21/5/2010).
a juga rajin menggandeng Edhie Baskoro Yudhoyono, putra SBY dalam hampir setiap kampanyenya. Maklum, SBY adalah Ketua Dewan Pembina PD dan punya pengaruh yang menentukan.

Lalu, bagaimana SBY akan bersikap dalam kongres nanti? "Sangat kecil kemungkinannya SBY menyampaikan dukungannya kepada Andi secara terbuka," ujar analis politik M. Qodari di Jakarta, Kamis.

Menurut direktur eksekutif IndoBarometer ini, jika SBY menyampaikan dukungannya kepada salah satu kandidat, berati 'mendikte' atau memberi 'komando'.

"Kalau ternyata dukungan itu diberikan secara terbuka, akan merusak Partai Demokrat dan citra SBY sendiri," lanjut Qodari.

Kalau hal di atas tak dilakukan, masih ada kemungkinan lain yang dilakukan SBY yaitu memanggil tiga kandidat ketua umum dalam sebuah pertemuan.

Di sini SBY secara tertutup menyampaikan sikapnya--misalnya memberikan dukungan kepada salah satu kandiat. Tetapi, papar Qodari, belum tentu kandidat lain yang tidak didukung SBY akan dengan sukarela mengundurkan diri.

"Apalagi jika sikap SBY itu disampaikan secara tertutup dan terbatas yang tidak diketahui peserta kongres,

Rabu, 05 Mei 2010

Harapan Presiden ;Sri Mulyani Jembatani Indonesia-Bank Dunia

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Sri Mulyani, yang akan menduduki posisi Direktur Pelaksana Grup Bank Dunia, menjadi jembatan antara Bank Dunia dan Indonesia, sebagai salah satu mitra terpenting bagi lembaga keuangan dunia itu.

Dalam konferensi pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/5), Presiden menyetujui pengangkatan Sri Mulyani sebagai Direktur Pelaksana Grup Bank Dunia, dan telah menerima permohonan pengunduran diri Sri Mulyani dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan.

"Saya berharap Ibu Sri Mulyani Indrawati bisa memperkuat Bank Dunia dan bisa menjadi jembatan antara Bank Dunia dan negara-negara berkembang dengan Asia, termasuk Bank Dunia dan Indonesia," tuturnya.

Presiden menyampaikan Indonesia kehilangan salah satu menteri terbaiknya yang telah bekerja keras mengembangkan kebijakan fiskal yang tepat dan gigih melakukan reformasi di bidang keuangan guna mendisiplinkan penggunaan anggaran termasuk akuntabilitas dan pertanggungjawaban keuangan yang diterima dari APBN.

Sri Mulyani yang dinilai telah berhasil mereformasi perpajakan dan bea cukai sehingga perolehan negara meningkat secara signifikan juga dianggap oleh Presiden telah menjadi ujung tombak dalam diplomasi tingkat internasional dalam forum G20 dan lainnya.

"Meski kita kehilangan salah satu menteri terbaik kita, tapi saya sadari bahwa peran dan tugas sebagai `managing director` di World Bank juga sangat penting apalagi pada posisi tinggi seperti itu," kata Presiden.

Presiden menjelaskan sejak bulan lalu ia telah mendapatkan permintaan dari Bank Dunia untuk mengangkat Sri Mulyani sebagai Direktur Pelaksana Grup Bank Dunia.

"Bulan lalu Bank Dunia menyampaikan niatnya baik kepada Ibu Sri Mulyani maupun kepada saya selaku Presiden Republik Indonesia untuk mengangkat Ibu Sri Mulyani menjadi managing director di World Bank, jabatan nomor dua di organisasi tersebut," tutur Presiden.

Saat itu, Presiden menunggu surat resmi dari Presiden Bank Dunia Robert Zoellick yang baru diterima pada 30 April 2010 menjelaskan tugas dan tanggung jawab Sri Mulyani sebagai Managing Director yang membawahi tiga kawasan di dunia.

Setelah mempelajari surat tersebut, Presiden menilai posisi yang akan diemban Sri Mulyani adalah jabatan strategis, penting, dan terhormat.

"Respon saya adalah saya setujui setelah mendengarkan juga permohonan dari Ibu Sri Mulyani untuk menjabat sebagai managing director di Bank Dunia itu dengan catatan sebelum menempati posisi yang baru saya mengharapkan Ibu Sri Mulyani merampungkan tugas-tugas dan urusannya di dalam negeri," tuturnya.

Presiden mengatakan pengganti Sri Mulyani nantinya diharapkan dapat menjalankan kebijakan pemerintah dalam bidang makro ekonomi dan fiskal yang tepat serta meneruskan reformasi pajak dan bea cukai.

Menteri Keuangan yang baru, lanjut dia, juga diharapkan meneruskan peran Indonesia dalam forum internasional untuk kepentingan bangsa Indonesia.

Namun dalam konferensi pers, Presiden Yudhoyono tidak menyebutkan pengganti Sri Mulyani yang akan memulai tugas di Washington pada awal Juni 2010. [TMA, Ant]
URL: http://www.gatra.com/2010-05-05/versi_cetak.php?id=137401